Zainuddin M. Arie: Ikon Kebudayaan Ternate dan Perintis Seni

Zainuddin M. Arie, yang akrab disapa Bang Arie atau Ka’ Arie oleh para sahabat, merupakan sosok sastrawan dan seniman sekaligus pendidik kelahiran Ternate pada tanggal 3 Maret 1959. Sejak usia muda, ia telah menunjukkan kecintaan mendalam pada dunia sastra dan seni peran. Perjalanan kariernya dimulai ketika ia mulai menulis sajak sejak tahun 1971, saat masih duduk di bangku SMP.

Perjalanan dan Karya di Dunia Seni

Pada tahun 1980, Zainuddin M. Arie membentuk kelompok remaja bernama An-Nahl, yang kemudian berganti nama menjadi Raudhah Rabbi Radhiyya (RRR). Pengalaman hijrahnya ke Jakarta antara tahun 1990 hingga 1993 semakin memperkaya perjalanan artistiknya. Di ibukota, ia bergabung dengan Teater Suaka Jakarta dan K-51 PH Jakarta, serta mendirikan dan memimpin Yayasan Karya Muda. Di Bandung, ia juga aktif membina Teater Twala HIPMMU (Himpunan Pelajar Mahasiswa Maluku Utara).

Setelah kembali ke Ternate pada tahun 1993, Bang Arie mendirikan Teater Anak Bangsa sebagai upaya menghidupkan kembali kegiatan seni secara nyata di tanah kelahirannya. Ia tidak hanya menulis skenario untuk pentas teaternya, tetapi juga mengembangkan berbagai inisiatif melalui pendirian Yayasan Prisma yang bergerak di bidang seni budaya, pendidikan, dan sosial ekonomi. Pada tahun 2008, ia dipercaya menjadi ketua Federasi Teater Indonesia Korda Ternate, menandai pengakuan atas dedikasi dan kiprahnya dalam dunia seni.

Kontribusi Sastra dan Prestasi

Zainuddin M. Arie telah menghasilkan ratusan puisi, di antaranya puisi “Lelangkah Lelaki Alam” yang pernah dibacakan di acara peringatan 150 Tahun Alfred Russel Wallace di Ternate dan Makassar pada tahun 2008 dan didokumentasikan oleh VPRO Belanda pada tahun 2009. Puisi tersebut ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dan dimuat dalam buku Letter from Ternate (Indonesian Academy of Sciences, AIPI, 2008).

Selain itu, karya-karyanya telah diterbitkan secara mandiri dalam buku puisi berjudul Alif, Alam Ma Kolano pada tahun 2019, serta buku antologi puisi tunggal berjudul Ngoko Kudiho Talalu Susa yang terbit pada November 2023 dengan dukungan dana pemajuan kebudayaan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI.

Penghargaan atas kontribusinya di dunia sastra dan budaya tidak sedikit, antara lain di antaranya 759 Award bidang Sastra di Kota Ternate (2013) dan Al-Munawwar Award Maluku Utara (2016).

Sosok Pendidik dan Inspirator

Selain berkecimpung dalam dunia seni, Zainuddin M. Arie juga berkiprah sebagai pendidik. Saat ini, ia tercatat sebagai staf pengajar pada Fakultas Ilmu Pendidikan UMMU di Kota Ternate. Peran pendidikannya ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai inspirator bagi generasi muda, baik di lingkungan akademis maupun komunitas seni.